JAKARTA, Kilas24.com — Pemerintah akan memberikan bantuan Rp10 juta hingga Rp50 juta untuk renovasi rumah masyarakat yang terdampak bencana banjir bandang di NTT. Hal itu sesuai arahan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi).
Kepala BNPB Doni Monardo mengatakan sebagaimana yang telah ditugaskan Presiden, BNPB akan membangun rumah-rumah yang rusak berat, rusak sedang, dan juga rusak ringan.
“Anggaran yang disiapkan oleh pemerintah pusat untuk rusak berat adalah Rp50 juta, rusak sedang Rp25 juta, dan rusak ringan adalah Rp10 juta,” ujarnya dalam keterangan resmi yang dilansir Kilas24.com, Rabu (7/4/2021).
Baca Juga: Bencana NTT: Adonara & Lembata Terdampak Paling Parah
Untuk mencegah terjadinya kerumunan di tempat pengungsian, kata Kepala BNPB, pihaknya juga akan mengupayakan pemberian Dana Tunggu Hunian (DTH). Pengungsi diarahkan untuk menyewa rumah kerabat agar tidak terjadi kerumunan.
“Dengan cara DTH kepada setiap keluarga, setelah pemerintah daerah mengajukan usulan kepada BNPB. Hal ini dilakukan agar tidak terlalu banyak terjadinya kerumunan di tempat-tempat pengungsian,” paparnya.
Terkait penanganan di lapangan, Doni menilai upaya yang dilakukan berjalan dengan cukup bagus dengan melibatkan tidak hanya unsur pemerintah, TNI, Polri, tetapi juga para relawan.
Sementara untuk penanganan kesehatan, fasilitas kesehatan telah tersedia di hampir semua tempat meskipun dengan tenaga medis yang masih terbatas.
Terkait hal tersebut, kata Doni, Kepala Pusat Krisis Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah melakukan koordinasi untuk mendatangkan sejumlah dokter dari beberapa provinsi, seperti dari Sulawesi Selatan dan Jawa Timur.
Baca Juga: PLN Diskon Listrik Hingga Juni 2021, Ini Cara Mendapatkannya
“Kemudian obat-obatan sementara masih terpenuhi, kecuali alat-alat untuk merawat pasien patah tulang, ini yang masih kurang. Dan kami sudah berkoordinasi untuk segera didatangkan dari Jakarta, dan dari Surabaya, serta dari Makassar,” jelasnya.