KILAS24.COM — Menteri BUMN Erick Thohir telah maju sebagai calon ketua umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI). Erick disebut sudah minta izin ke Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk maju sebagai calon ketua umum PSSI.
Sekretaris Kabinet Pramono Anung mengatakan Presiden RI Joko Widodo mengizinkan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir untuk maju sebagai calon Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI).
“Pak Erick maju, pasti sudah minta izin ke Presiden, nggak mungkin Pak Erick maju tanpa izin Presiden. Ya (Presiden) mengizinkan Pak Erick Thohir maju sebagai calon, jelas ya,” kata Pramono Anung di Jakarta, Senin (16/1/2023).
Baca Juga: Jaksa Tuntut Kuat Ma’ruf 8 Tahun Penjara, Ini Alasannya
Baca Juga: Panduan Cara Validasi NIK Jadi NPWP
Pramono menegaskan berkaitan majunya Erick Thohir sebagai calon Ketua Umum PSSI, Presiden Jokowi tidak akan melakukan intervensi dan menyerahkan proses dan mekanisme pemilihan sepenuhnya kepada PSSI.
Sebelumnya diberitakan Menteri BUMN Erick Thohir telah mendaftarkan diri sebagai calon Ketua Umum PSSI di Kantor PSSI di Gelora Bung Karno, Jakarta, pada Minggu (15/1/2023) pagi.
Erick menyebut, dirinya merasa terpanggil untuk membenahi karut-marutnya sepakbola Indonesia agar semakin maju kedepannya.
“Sebagai anak bangsa, saya terpanggil untuk mengubah keadaan, membuat yang bengkok menjadi lurus. Yang dibutuhkan PSSI untuk maju hari ini adalah nyali untuk menerobos keterbatasan, dan berani menciptakan ekosistem yang mendukung pertumbuhan industri sepakbola nasional,” kata Erick.
Erick mengatakan bahwa Indonesia butuh nyali untuk bisa bersaing dengan negara lain, untuk bertarung dan menang di gelanggang internasional.
Menurutnya, banyak potensi kemajuan yang belum muncul jadi kekuatan karena disinyalir banyak tangan-tangan kotor mempengaruhi kepengurusan PSSI. Untuk itu, dia mengatakan pemimpin PSSI nanti harus punya nyali membersihkan unsur-unsur negarif itu.
“Hari ini, untuk maju, PSSI hanya butuh satu hal yaitu nyali,” imbuhnya.
Baca Juga: 500 Mahasiswa Kampus Ini Sudah Terima KIP Kuliah Kemenag Cair 2023
Erick menjelaskan, masalah sepakbola Indonesia dari dulu tak pernah berubah. Persoalannya, pembinaan usia muda yang tak berjalan dengan baik, pengelolaan kompetisi liga yang semrawut, integritas dan fairplay dalam kompetisi, serta industri sepakbola yang tidak profesional.
“Mencari 11 orang dari 270 juta rakyat Indonesia untuk membentuk tim nasional yang kompetitif tidak sulit jika semua hal itu kita benahi dengan benar. Tim nasional sebuah negara hanya sekuat kompetisi liganya. Liga yang kuat akan menghasilkan tim nasional yang kuat. Liga lemah, tim nasional lemah. Sekarang, sudah saatnya sepakbola kita naik kelas,” jelasnya.
Baca Juga: Kalahkan Avanza dan Xpander, Honda Brio Jadi Mobil Terlaris 2022