Kurniawan menjelaskan kenyamanan pelanggan adalah fokus utama Telkom. Sejak tanggal 20 September 2021, layanan telah dapat digunakan untuk kegiatan LFH dan WFH pelanggan.
Telkom, tegasnya, tidak menginginkan terjadinya gangguan kabel laut yang mengakibatkan penurunan kualitas yang dirasakan pelanggan. Untuk itu, Telkom telah mengalihkan routing layanan ke network lainnya dan saat ini fokus untuk mempercepat perbaikan kabel laut JaSuKa serta memberikan win win solution bagi pelanggan.
“Selain itu juga terkait dengan pembayaran tagihan IndiHome, Telkom akan memberlakukan kebijakan bebas denda dan pengunduran batas akhir pembayaran hingga 25 September 2021,” katanya.
Sebelumnya, Telkom telah memberi konfirmasi adanya gangguan untuk layanan fixed broadband (IndiHome) dan mobile broadband (Telkomsel). Vice President Corporate Communication Telkom, Pujo Pramono mengatakan gangguan disebabkan oleh adanya masalah pada sistem komunikasi kabel laut Jasuka ruas Batam-Pontianak.
Baca Juga: Ramai Data Bocor, Simak 5 Cara Melindungi Data Pribadi di Internet
Simak Juga: Per Agustus 2021, Pemerintah Belanjakan Rp1.506, 8 Triliun untuk Jalan, Kesehatan hingga Bansos
Gangguan teridentifikasi berasal dari titik sekitar 1,5 km lepas pantai Batam pada kedalaman 20 meter di bawah permukaan laut.
Pujo menambahkan, pihak Telkom sedang mengupayakan perbaikan. Diperkirakan proses perbaikan kabel laut yang terganggu akan memakan waktu sekitar 1 bulan.
Telkom akan segera melakukan penyambungan kabel laut yang didahului berbagai persiapan, seperti penyiapan cableship yang akan dioperasikan menuju titik gangguan untuk melakukan penyambungan, penyiapan peralatan, dan kelengkapan yang diperlukan.
Kapasitas jaringan ditingkatkan melalui pengaktifan jalur back up dan alternatif, khususnya untuk jalur komunikasi ke wilayah tertentu seperti Kalimantan, Sulawesi, dan Papua.