KILAS24.COM- Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta melakukan berbagai inovasi guna menghadapi dampak dari musim hujan pada awal tahun ini. Dinas Sumber Daya Air (SDA) Provinsi DKI Jakarta melakukan berbagai inovasi pengendalian banjir untuk meminimalkan dampak curah hujan yang tinggi.
Program penanganan banjir tersebut telah disusun melalui rencana aksi roadmap yang akan menjadi landasan penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) 2025-2045.
Plt Kepala Dinas SDA Provinsi DKI Jakarta, Ika Agustin Ningrum menerangkan, upaya penanganan banjir di Jakarta dilakukan dengan membangun sejumlah infrastruktur pengendali banjir. Contohnya seperti waduk/embung, perkuatan tanggul kali, pembangunan sistem polder/pompa, serta peningkatan kapasitas drainase kawasan.
Baca Juga: Info Pencairan Bansos KLJ Tahap 2 Tahun 2024, Ini Kata Dinsos DKI Jakarta
“Pada 2024 ini, terdapat 5 polder/pompa yang sedang dibangun dan 2 lokasi pompa stasioner yang direvitalisasi. Kemudian terdapat 8 waduk/embung yang dibangun dengan rincian 6 waduk/embung merupakan pembangunan lanjutan dan 2 waduk/embung baru,” ucap Ika, dalam Siaran Pers Pemprov DKI Jakarta, Selasa (26/3).
Adapun 5 polder/pompa tersebut, yaitu Polder/Pompa Sunter C, Polder/Pompa Gaya Motor, Polder/Pompa Kali Sepatan (KBN), Polder/Pompa IKPN, dan Polder/Pompa RW 13 (Greenville).
Sementara, revitalisasi dilakukan di 2 lokasi pompa yaitu Pompa Stasioner Jl Tanjung Duren Raya-Jl Letjen S Parman, Jakarta Barat, dan Pompa Stasioner Taman BMW, Jakarta Utara.
Baca Juga: Terdaftar DTKS Tapi Tidak Terima KJP Plus Tahap 1 2024? Ternyata Ini Penyebabnya
Rincian 6 lokasi pembangunan waduk/embung lanjutan yaitu Waduk Marunda, Waduk Dukuh 2, Waduk Munjul, Waduk Cilangkap, Revitalisasi Embung Kaja, dan Penyelesaian Embung Pekayon.
Sementara waduk/embung yang baru dibangun tahun ini yaitu Embung SDN 01 Petukangan Selatan dan Embung Jl Pemuda Srengseng Sawah.
Dinas SDA juga rutin melakukan pengerukan di kali, waduk, dan saluran air untuk mengangkat sedimen lumpur, sehingga kapasitas saluran tetap optimal dalam menampung air. Hal tersebut dilakukan untuk meminimalkan genangan saat musim hujan.
Baca Juga: Cek Penerima KJP Plus Tahap 1 2024 di Link Resminya, Ini Tanda Jika Dinyatakan Lolos Verifikasi
Selain itu, Dinas SDA juga memasang sheet pile atau tanggul di sisi kali/sungai. Pemasangan tanggul bertujuan untuk menanggulangi tanah longsor di sekitar kali/sungai. Sheet pile yang telah dibangun seperti di Kali Pesanggrahan, Jakarta Barat dan Kali Sunter segmen Pompa Pulomas, Jakarta Utara.
Untuk mengatasi banjir rob karena pasang laut di wilayah pesisir Utara Jakarta, peabangunan tanggul pengaman pantai National Capital Integrated Coastal Development (NCICD) Fase A terus dipercepat.
Pembangunan NCID Fase A dilakukan di Kawasan Muara Angke, Pantai Mutiara, Sunda Kelapa Kelapa-Ancol Barat, dan Kali Blencong (Kawasan Cilincing-Marunda). Selain itu, dibangun pula pompa dan pintu air di muara sungai, serta sistem monitoring dan early warning system banjir rob.
Optimalisasi operasional sarana dan prasarana pengendali banjir juga terus dilakukan, seperti penyiagaan dan pengecekan secara berkala rumah pompa, pintu air, alat berat, serta pemeliharaan/perawatan agar dapat bekerja secara maksimal saat kondisi pra maupun saat penanganan banjir. Penyiagaan Satuan Tugas/Satgas di lapangan juga dilakukan sebagai langkah mitigasi banjir.
“Berdasarkan data sarana dan prasarana per 15 Maret 2024, terdapat 580 unit pompa stasioner yang tersebar di 202 lokasi dan 557 unit pompa mobile yang tersebar di lima wilayah administrasi Jakarta. Pompa mobile digunakan untuk menjangkau lokasi banjir/genangan yang tidak bisa dijangkau pompa stasioner. Kemudian terdapat 845 unit pintu air di 589 lokasi, 254 unit alat berat, 460 unit dump truck, serta 4.226 personel pasukan biru,” jelas Ika.