JAKARTA, Kilas24.com– Jalan tol layang Jakarta-Cikampek kini memiliki nama resmi yakni Sheikh Mohamed Bin Zayed (MBZ). Penggunaan nama itu untuk menghormati UEA yang telah menjalin hubungan diplomatik dengan Indonesia selama 45 tahun.
Menteri Sekretaris Negara Pratikno mengatakan, latar belakang pemberian nama jalan layang Sheikh Mohamed Bin Zayed (MBZ) ialah hubungan diplomatik dengan Uni Emirat Arab (UEA) yang terjalin selama 45 tahun.
Di bidang ekonomi UEA merupakan salah satu negera dengan investasi terbesar di Indonesia khususnya di bidang infrastruktur. Tambah lagi, nama Presiden Joko Widodo juga telah dicanangkan sebagai nama salah satu jalan tol strategis di negara penghasil minyak tersebut.
Baca Juga: Resmi, Cuti Bersama ASN Tahun 2021 Hanya 2 Hari
“Nama jalan Presiden Joko Widodo juga telah dicanangkan di Abu Dhabi pada sebuah jalan yang strategis antara Abu Dhabi National Exhibition Center menuju ke arah kompleks kedutaan,” ujarnya dalam keterangan resmi, Selasa (13/4/2021).
Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR Hedy Rahardian mengatakan, perubahan nama ini ditetapkan melalui Keputusan Menteri PUPR nomor 417 KPTSM tanggal 8 April 2021 lalu.
Dalam keputusan tersebut menetapkan nama jalan tol Jakarta Cikampek II Elevated menjadi jalan layang Sheikh Mohamed Bin Zayed (MBZ).
“Dengan diresmikannya nama jalan ini semoga dapat meningkatkan kerja sama dan hubungan diplomatik antara Indonesia dan UEA,” jelasnya.
Menurut Hedy, jalan tol Jakarta Cikampek II elevated ini memiliki panjang 36,4 kilometer, di mana konstruksinya dikerjakan sejak awal 2017 dan telah diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada 12 Desember 2019 lalu.
“Dengan kepadatan lalu lintas sebesar 200 ribu kendaraan per hari, jalur ini merupakan urat nadi perekonomian Indonesia dan berada di kawasan industri dan permukiman yang berkembang pesat di timur Jakarta,” katanya.
Baca Juga: THR 2021 Wajib Dibayar Penuh, Ini Rincian Aturannya
Duta Besar Uni Emirat Arab untuk Indonesia Abdulla Salem Obaid Aldaheri menyampaikan apresiasinya kepada pemerintah Indonesia. Kerja sama antara Indonesia dan UEA mulai menuju perubahan dari kerja sama konvensional di bidang minyak, gas, dan pelabuhan menuju kerja sama di bidang baru seperti pendidikan, kesehatan, investasi, agrikultur, ritel, dan sebagainya.
“Kami sangat bangga dan senang mendapatkan kesempatan ini, kami mengapresiasi Indonesia dan juga hubungan dua negara secara positif,” terangnya.
Adapun, Sheikh Mohamed Bin Zayed adalah salah satu Putra Mahkota Kerajaan Emirat Abu Dhabi yang terletak di Uni Emirat Arab (UEA). Dia tergabung dalam keluarga Al Nahyan yang telah mengomandoi wilayah itu sejak tahun 1761.
Sheikh MBZ merupakan salah satu putra dari almarhum Sheikh Zayed bin Sultan Al Nahyan, bapak negara dan juga presiden pertama UEA. Sheikh MBZ juga merupakan saudara laki-laki kandung dari Presiden UEA saat ini Sheikh Khalifa bin Zayed Al Nahyan.
Sheikh MBZ merupakan figur sentral di negaranya dan memegang sejumlah peran di militer UEA, mulai dari Perwira di Pengawal Amiri alias pasukan keamanan elit UEA hingga menjadi pilot di Angkatan Udara UEA.