JAKARTA, KILAS24.COM — Masyarakat diminta untuk mewaspadai varian baru virus corona AY.4.2 yang menimbulkan lonjakan kasus di Inggris. Varian AY.4.2 merupakan turunan varian Delta yang menyebabkan terjadi lonjakan kasus Covid-19 di sejumlah negara Eropa.
Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan Kemenkes terus memonito kemungkinan adanya varian baru khususnya AY.4.2.
“Kami sudah lihat bahwa di Inggris ada satu varian yang berpotensi mengkhawatirkan, yaitu AY.4.2 yang belum masuk di Indonesia, yang sekarang terus kami monitor perkembangannya seperti apa,” katanya dalam keterangan resmi, Selasa (26/10/2021).
Budi menuturkan hal itu saat Rapat Terbatas (Ratas) yang dipimpin oleh Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mengenai Evaluasi Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), Senin (25/10/2021).
Budi menambahkan, varian yang merupakan turunan dari varian Delta ini menyebabkan peningkatan kasus konfirmasi yang cukup signifikan di Inggris, sejak bulan Juli sampai Oktober tahun ini.
“Kita juga melihat bahwa beberapa negara di Eropa memang juga kasusnya meningkat terus,” katanya.
Baca Juga: Ini Cara Atasi Kendala Pencairan Insentif Prakerja ke e-wallet
Simak Juga: Gandeng PLN, Kemendes PDTT Targetkan Seluruh Desa Teraliri Listrik pada 2024
Lebih lanjut Menkes menyampaikan, saat ini pemerintah juga fokus untuk mencegah peningkatan kasus COVID-19 yang berpotensi terjadi pada libur Natal tahun 2021 dan Tahun Baru 2022 mendatang.
“Arahan Bapak Presiden agar dipastikan jangan sampai di acara atau di waktu Nataru (Natal dan Tahun Baru) terjadi lonjakan gelombang berikutnya,” ujar Menkes.
Budi menambahkan, pengendalian Covid-19 di saat Nataru ini akan sangat mempengaruhi penyelenggaraan berbagai ajang besar yang akan dilaksanakan di tanah air.
“Akan ada banyak acara-acara penting tahun depan, seperti G20 yang sangat bergantung kepada kepercayaan pimpinan-pimpinan dunia bagaimana Indonesia bisa menangani kondisi pandemi, terutamanya di Nataru ini. Kalau ada lonjakan, akan sangat mengganggu kehadiran mereka dan suksesnya acara tersebut,” ujarnya.
Budi menegaskan bahwa pemerintah terus memonitor situasi pandemi di seluruh wilayah di tanah air. Meskipun hasil pemantauan menunjukkan situasi pandemi berada pada level yang terkendali dan dalam batas yang ditetapkan oleh Badan Kesehatan Dunia atau WHO, Menkes menegaskan bahwa pemerintah terus berhati-hati dan tetap waspada.
“Kita mencoba mengantisipasi secara lebih dini agar jangan sampai euforia yang berlebihan membuat kita jadi lengah, tidak waspada, dan kenaikan kasus di 105 kabupaten/kota ini kemudian menjadi tidak terkontrol karena kenaikannya menjadi sangat tinggi,” tegasnya.