MALANG, KILAS24.COM– Wacana penutupan sementara pasar Lawang, Malang, merupakan opsi terakhir. Obsi ini dilakukan dampak dari puluhan pedagang yang telah dinyatakan reaktif setelah rapid test belum lama ini.
Bupati Malang HM Sanusi mengatakan, meski telah ada pedagang yang dinyatakan reaktif, pasar Lawang tidak akan ditutup
“Selama masih terkendali, tidak akan ditutup. Kalau tidak terkendali, jumlah pasien positif Covid-19, akan ditutup. Daripada berbahaya,” ungkapnya, Jumat (12/6).
Menurut Sanusi, mengharapkan kondisi semakin membaik dan tidak ada kasus covid-19 muncul setiap hari. Sanusi menghimbau para pedagang dan pembeli di Pasar Lawang tetap mentaati protokol Kesehatan seperti memakai masker dan jaga jarak.
“Disiplinlah menjalankan protokol kesehatan, kalau tidak disiplin ya nanti menular ya ditutup daripada menular kan juga bahaya,” jelasnya.
Menurut Sanusi, wacana penutupan pasar merupakan keputusan dan tergantung dari Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa.
“Liat dulu nanti anjurannya Gubernur seperti apa, kalau dari saya belum arah ke sana menutup Pasar Lawang. Tapi kalau bahaya dan diputuskan Gubernur yang ngawasi itu ya terpaksa ditutup supaya menjaga masyarakat tidak semuanya tertular,” terangnya.
Sementara itu, Wakil Komandan Satgas New Normal Life Kabupaten Malang, AKBP Hendri Umar menegaskan penutupan sementara pasar Lawang ini masih wacana, lantaran masih banyak pertimbangan, salah satunya menunggu pelaksanaan rapid test yang akan dilaksanakan ketiga kalinya.
Ia menjelaskandi pasar itu sudah dua kali dilaksanakan rapid test. Hasilnya 26 orang dinyatakan reaktif.
“Sekarang yang reaktif itu sedang melaksanakan isolasi mandiri, sambil menunggu pelaksanaan swab. Nanti itu akan dilaksanakan lagi rapid test juga,” ujarnya.
Namun, lanjut Hendri, jika pada akhirnya Pasar Lawang ditutup sementara, para pedagang yang dihimpun melalui paguyuban pedagang akan menyadarinya.
“Jadi kami tidak menyatakan pasar itu akan ditutup total, karena kesadaran masyarakat di sana sudah semakin meningkat, mereka juga tidak mau beresiko memaksa berjualan karena adanya yang reaktif,” tukasnya.
Toski Dermaleksana