JAKARTA, KILAS24.COM — Pemprov DKI Jakarta berkomitmen membelanjakan Rp5,18 triliun untuk produk dalam negeri. Hal itu sesuai arahan pemerintah pusat melalui program P3DN.
Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Provinsi DKI Jakarta, Elisabeth Ratu Rante Allo mengatakan DKI berkomitmen belanja Rp5,18 triliun untuk produk dalam negeri.
Hal itu sudah disampaikan pada Pelaksanaan Business Matching Pengadaan Produk dalam Negeri dan UMKM yang diselenggarakan pada 22 – 24 Maret 2022 di Nusa Dua, Bali.
Angka ini merupakan komitmen tertinggi untuk kategori Pemerintah Provinsi di seluruh Indonesia. Hal ini sesuai dengan arahan pemerintah pusat melalui program P3DN (Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri).
Baca Juga: Hampir Akhir Maret, Bantuan KLJ, KAJ Kapan Cair? Ini Kata Dinas Sosial
Kegiatan ini menghadirkan perwakilan Kementerian/Lembaga Non Kementerian, Pemerintah Daerah, pelaku industri, serta pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
Elisabeth menuturkan business matching ini diselenggarakan sebagai tindak lanjut arahan Presiden Joko Widodo untuk meningkatkan penggunaan produk dalam negeri dan meningkatkan porsi UMKM serta Koperasi dalam pengadaan barang dan jasa Pemerintah.
Dia menuturkan realisasi belanja produk dalam negeri dan UMKM pada Tahun 2022 akan terus digencarkan hingga mencapai Rp 11,3 triliun.
“Nilai ini melebihi target yang ditetapkan oleh pemerintah pusat sebesar Rp 10,1 triliun,” katanya.
Untuk diketahui, Provinsi DKI Jakarta telah membentuk Tim Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN) yang akan mensosialisasikan dan mengawasi pelaksanaan peningkatan produk dalam negeri di lingkungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Elisabeth menjelaskan sebagai bentuk komitmen memberdayakan UMKM sekaligus meningkatkan penggunaan produk dalam negeri, Pemprov DKI Jakarta sejak tahun 2020 sudah mewajibkan belanja makan minum rapat seluruh Perangkat Daerah dan BUMD melalui UMKM Jakpreneur yang terdaftar di platform e-Order.
Baca Juga: Beasiswa LPDP 2022 Bakal Ditutup pada 27 Maret, Ini Cara Daftar dan Alurnya
“Kewajiban ini diikat dalam bentuk perjanjian kinerja para Kepala Perangkat Daerah dan KPI Dirut BUMD. Saat ini sudah terdaftar 2.105 UMKM di e-Order dan 7.102 produk,” ujarnya.
Upaya peningkatan produk dalam negeri tidak hanya berfokus pada belanja pemerintah, melainkan juga melalui pemberdayaan pelaku usaha dan pemasaran produk dalam negeri.
Harapannya, budaya penggunaan produk dalam negeri khususnya produk UMKM dapat diterapkan oleh seluruh warga Jakarta.
Untuk diketahui, pelaksanaan Business Matching Pengadaan Produk dalam Negeri dan UMKM ini juga dihadiri langsung Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.