MALANG | KILAS24.COM – Di saat gencar-gencarnya gerakan pencegahan menjalarnya virus Corona (Covid-19), sebagian santri di pondok-pondok pesantren (ponpes) masih ada yang belum bisa dipulangkan secara keseluruhan.
Kendati demikian, dengan tidak dipulangkannya para santri tersebut, merupakan langkah terbaik guna mencegah penyebaran Covid-19.
Kepada jurnalis KILAS24.COM, Ketua Forum Komunikasi Diniyah Takmiliyah (FKDT) Kabupaten Malang, Nasrul Marwazi, menyampaikan beberapa alasan dan pertimbangannya terkait dengan hal tersebut.
“Bulan ini bersamaan dengan waktu saat-saat menjelang ujian akhir di pesantren, sehingga semua pesantren yang masih aktif, seperti di pondok oesantren kami, belum bisa kami memulangkan para santri,” tutur Gus Nasrul, sapaan akrabnya.
Namun, lanjut ia, kegiatan ujian yang biasanya dilaksanakan pada 10 Sya’ban, dimajukan menjadi 3 Sya’ban. Baru setelah semua santri mengikuti ujian, mereka dipulangkan dengan meniadakan kegiatan akhirussanah, termasuk kegiatan pondok romadhon.
Alasan kedua, sambung Gus Nasrul, adanya santri yang dari luar kota, bahkan luar Jawa. Hal itu juga menjadi pertimbangan pihak ponpes untuk tidak memulangkan lebih awal, karena beberapa alasan termasuk salah satunya adalah transportasi.
“Sehingga untuk santri yang dari luar kota atau luar Jawa, InsyaAllah tetap di pondok dan tidak pulang ke daerahnya, apalagi daerahnya misalnya masuk zona penyebaran Covid-19. Insyaalloh akan lebih aman tetap tinggal di pondok,” terangnya.
Bagi dirinya, dengan cara tersebut salah satu bagian usaha pesantren dalam ikut serta melaksanakan program pemerintah melakukan pencegahan dini terhadap penyebaran Covid-19.
“Jadi, menurut kami, imbauan Bapak Bupati Malang untuk memulangkan santri sudah sangat tepat. Walaupun patut dan perlu di maklumi juga bahwa di pesantren juga ada anak-anak santri yang dari luar kota bahkan luar Jawa,” tegasnya.
Pihak ponpes, lanjutnya lagi, mengharapkan pemerintah daerah juga melakukan usaha pencegahan di lingkungan pondok-pondok pesantren.
“Dengan demikian InsyaaAllah warga Malang pada umumnya dan khususnya para santri yang masih berada di pesantren, akan senantiasa terjaga kondisi kesehatannya,” papar Gus Nasrul.
Selain itu, melalui media ini, ketua DPC FKDT Kabupaten Malang mengajak kepada semua warga diniyah se-Kabupaten Malang untuk senantiasa patuh dan menjaga kesehatan serta tetap berihtiar, seraya memohon pertolongan kepada Allah SWT.
Dihubungi terpisah, Ketua Yayasan Pondok Pesantren Miftaul Munir di Kalipare, Uztad Muklis Suwardi, juga meyakini bila di pesantrennya tempatnya lebih aman dan lebih bisa menjaga, namun tetap dalam sikap kewaspadaan.
Dasar asumsinya, karena di pesantren sudah diharuskan untuk menjaga kebersihan dan kesehatan. Baik dari segi jasmani maupun rohaninya, termasuk melalui kebersihan diri dan lingkungan.
“Apalagi diselingi dengan kegiatan rutin santri dengan doa bersama, istighosah, rotibulhaddad dan sholawatan. Kami yakin Allah akan melindungi warga pesantren dari penyebaran virus Corona,” ucap Uztad Muklis, optimistis.
Ia menambahkan, semoga Allah SWT segera menghilangkan wabah virus ini. Semoga kita semua tetap dalam lindungan-Nya.
Reporter : Yahya