JAKARTA, KILAS24.COM — Menteri Sosial Tri Rismaharini menyatakan penyaluran bansos 2021 di sejumlah daerah masih memungkinkan hingga 14 Januari 2022. Untuk itu, Mensos meminta semua pihak terkait memastikan semua penerima manfaat dapat mencairkan bansos.
Risma mengatakan hal itu ketika berkunjung ke ke Desa Atap, Kecamatan Sembakung, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara (Kaltara). Pada kesempatan itu, Mensos mendapati keterlambatan penyaluran bansos dan masalah akurasi data.
Untuk data penerima bansos, Risma menekankan bahwa hal tersebut merupakan kewenangan daerah. Proses perbaikan data dilakukan secara berjenjang dari desa atau kelurahan.
Baca Juga: Perangkatan Honorer Guru Berusia Lebih Dari 35 Tahun, Ini Penjelasan PANRB
“Saya membuat SK setiap bulan. Jadi bapak-bapak lakukan perbaikan setiap bulan pak ya,” kata Mensos saat mengecek pencairan bansos di gedung aula desa seperti dilansir laman resmi Kemensos, Senin (10/1/2022).
Kepada Koordinator Daerah PKH dan Koordinator TKSK, Mensos mengingatkan, salur Bansos tahun 2021, masih memungkinkan sampai 14 Januari 2022. Mensos meminta semua pihak terkait untuk memastikan, semua penerima manfaat dapat mencairkan bantuannya.
Pada kemempatan kunjungan itu, Mensos lebih banyak mendengarkan suara masyarakat seperti kebutuhan untuk merelokasi tempat tinggal, peningkatan kapasitas Kawasan Siaga Bencana (KSB), permasalahan salur bansos, ketersediaan air bersih, dan pembicaraan diplomatik dengan Malaysia karena Sungai Sembakung berhulu di wilayah Malaysia.
Simak Juga: Ini Rincian Biaya Pemasangan Listrik PLN 2022 untuk Rumah Tangga
Atas aspirasi masyarakat, Mensos menyatakan akan membantu sesuai dengan tugas dan tanggung jawab sebagai menteri Sosial.
“Untuk itu saya akan membantu berupa pasokan air bersih. Segera saya kirim petugas untuk memastikan bantuan air bersih,” kata Mensos.
Selain itu, Mensos juga akan membantu penyediaan perahu untuk penanganan bencana sebagai bagian dari pemenuhan kelengkapan lumbung sosial di kawasan perbatasan RI-Malaysia ini.
“Saya akan bantu dengan dua perahu dengan mesin dan kesediaan bahan bakar. Saya akan bantu dengan perahu yang besar sehingga menampung personel penanganan bencana,” katanya.
Untuk lumbung sosial, Mensos meminta Bupati Nunukan Asmin Laura Hafid memastikan dimana titik koordinat yang ditentukan. “Saya minta Ibu Bupati memastikan titik koordinatnya dimana. Setelah ditentukan nanti saya bantu,” katanya.
Dalam kesempatan tersebut, Mensos menyerahkan bantuan korban bencana secara simbolis dalam bentuk bantuan logistik, bantuan lumbung sosial dan peralatan sekolah. Total nilai bantuan sebesar Rp1.074.713.800.
Bantuan logistik disalurkan dari Gudang Bekasi berupa makanan siap saji sebanyak 1.000 paket, selimut 1.000 lembar, Kidsware 200 paket, kasur 200 lembar, peralatan dapur keluarga 200 paket.
Baca Juga: Cegah Omicron, Pemerintah Tutup Sementara Masuknya WNA dari 14 Negara Ini
Diserahkan juga bantuan logistik dari pembelian di lokasi berupa sarden 4.000 kaleng, mie Instan 40.000 bungkus (1.000 kardus), minyak goreng @1 liter sebanyak 1.500 kantong, telur 2.000 kg, dan air mineral @1.500 liter 1.500 botol.
Kemudian ada juga popok bayi @ 5 buah 2.500 pak, biskuit 1.000 paket, pembalut wanita 250 pak, pakaian dewasa 200 potong, pakaian anak-anak 200 stel, penjernih air 5 paket, tas sekolah 200 buah, sepatu boot 100 pasang, dan paket kebersihan 100 paket (sapu, serokan air, ember, gayung dan kain lap).
Usai bertemu warga, Mensos mengecek penyaluran bantuan sosial di Kantor Kecamatan Sembakung. Dari data yang ada Mensos masih menemukan adanya keterlambatan penyaluran bansos. Untuk mempercepat bansos, Mensos berencana akan melibatkan PT Pos Indonesia.