JAKARTA, KILAS24.COM– Ada pemandangan menarik di depan markas Forum Betawi Rempug (FBR) Cabang Palmerah, Kelurahan Gelora, Kecamatan Tanah Abang, Jakarta Pusat. Anggota FBR memaksimalkan posko kesehatan sebagai tempat untuk mengawasi tamu yang keluar masuk di wilayah itu.
Posko berukuran 2 x 3 meter tersebut dibangun sejak pemerintah DKI Jakarta menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Sosial (PSBB) untuk mencegah meluasnya wabah Covid 19. Di posko ini sejumlah anggota FBR terlibat aktif ikut membantu pemerintah mensukseskan PSBB.
“Pasukan” FBR dibawah komando Ade, atau yang familiar disapa bang Ade, ini secara bergantian menjaga pos kesehatan yang didirikan pemerintah kelurahan tersebut.
Erwin, anggota FBR setempat mengaku menurunkan kekuatan penuh mengawasi arus lalulintas manusia maupun kendaraan. “Siang kite membantu petugas kesehatan, malam kite jage Kamtibmas,”kata Erwin, dalam logat Betawi kental di temui di Markas FBR belum lama ini.
Saudara bang Ade ini menuturkan, tidak ingin wilayahnya kecolongan. Apalagi sekarang memasuki bulan puasa.
Kendati penjagaan dilakukan dengan mengedepankan tatakrama, namun anggota FBR tidak akan segan segan menindak tegas orang asing yang mencurigakan.
“Orang sini (warga setempat) kite pasti kenal. Termasuk orang yang kos di sini,”ujarnya.
Pria lajang berpostur tambun mirip anggota TNI ini menjelaskan, selama bulan puasa anggota FBR selain membantu pemerintah menjaga pencegahan penyebaran Covid 19, juga ikut menjaga kampung selama bulan puasa.
Pantauan di lokasi, pos kesehatan yang dimanfaatkan sebagai pos kamling itu letaknya hanya beberapa meter dari markas FBR. Setiap hari hingga malam selalu ramai. Sejumlah anggota FBR tampak siaga. Sebagian memegang alat tes suhu badan, sebagian mengawasi pelintas di sekitarnya.
Situasi selama ini cukup kondusif. Peran serta FBR memberikan kontribusi positif menjaga keamanan bagi lingkungan. Di samping itu setiap malam anggota TNI juga ikut membantu, berbaur bersama anggota FBR termasuk hansip setempat menjaga lingkungannya.
Setiap warga yang keluar masuk di wilayah itu dicek kondisi tubuhnya menggunakan alat kesehatan yang disediakan. Selain itu anggota FBR juga mempersilakan warga yang akan melintas untuk cuci tangan terlebih dahulu.
“Maaf ya tolong cuci tangan dulu,”pinta salah seorang anggota FBR kepada warga.
Di bulan puasa ini penjagaan kian ditingkatkan. Misalnya di posko tersebut memajang spanduk berukuran 1x 2 meter. Spanduk berwarna biru tua itu berisi ajakan, wajib memakai masker.
“Anda memasuki kawasan wajib memakai masker, wajib cuci tangan, wajib pakai hand sanitizer” bunyi tulis yang terpampang dalam spanduk tersebut.
Pos penjagaan tersebut juga merupakan batas akhir ojek online. Motor online tidak diperkenan masuk wilayah itu. Jika driver online sedang mengantar pesanan, petugas jaga akan mempersilakan driver untuk mengontak yang bersangkutan. Sebaliknya kalau antar penumpang, akan disuruh turun di depan pos.
Reporter : Yosef Naiobe.