PADANG, Kilas24.com–Pembangunan Jalan Tol Padang-Pekanbaru ruas Padang-Sicincin masih terkendala masalah pembebasan lahan. DPR mendorong agar proyek jalan tol Padang-Pekanbaru lekas selesai karena berdampak pada pembangunan ekonomi.
Anggota Komisi II DPR RI Rezka Oktoberia mengatakan pihaknya siap mengawal agar pengerjaan jalan tol sepanjang 36,2 kilometer itu bisa lancar. DPR siap bersinergi dengan BPN (Badan Pertanahan Nasional) provinsi maupun pusat.
“Kami siap menjadi garda terdepan untuk bisa menyelesaikan demi kepentingan masyarakat Sumatera Barat, terkhususnya dengan pembangunan tol ini,” ujarnya dalam keterangan resmi, Senin (22/3/2021)/
Rezka mendapat informasi, pembangunan fisik Jalan Tol Padang-Sicincin dihentikan sementara. Alasannya, masih terkendala pembebasan lahan yang dilaksanakan BPN bersama pemerintah daerah.
Menurutnya, perlu ada titik temu antara pemerintah dan masyarakat melalui komunikasi yang baik. Pemerintah juga perlu mengganti tanah warga yang mayoritas petani dengan harga yang layak.
“Kita tahu mayoritas mereka adalah bertani, otomatis dengan adanya tol ini maka mata pencahariannya akan hilang. Harapan saya, hal ini juga perlu dipertimbangkan dengan ganti untung,” tandasnya.
Adapun, pengerjaan Jalan Tol Padang-Pekanbaru, Seksi I meliputi Padang-Sicincin yang dilaksanakan oleh PT Hutama Karya mundur dari target awal. Sejauh ini, lahan yang bebas baru 5 kilometer dari proyek jalan tol Padang-Sicincin sepanjang 36,2 kilometer.
Ditargetkan proyek Tol Padang-Sicincin tahun ini selesai 35 persen. Diproyeksikan, target tol Seksi I selesai akhir tahun 2022 jika lahan sudah 100 persen bebas pada semester 1 tahun 2021.
Sebelumnya, Direktur Operasi III Hutama Karya Koentjoro mengatakan Hutama Karya katanya, telah mengikuti sepenuhnya arahan dan kebijakan yang diberikan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Koentjoro mengakui bahwa dalam membangun proyek tol ruas Padang – Sicincin, selama ini perusahaan dihadapkan pada kendala di lapangan seperti sulitnya pembebasan lahan.
“Meski demikian, progress yang tidak begitu signifikan di ruas tol ini bukan karena pembangunannya yang lamban, namun perusahaan hanya dapat mengerjakan konstruksi tol sesuai dengan lahan yang telah dibebaskan,” ujarnya.