JAKARTA, KILAS24.COM — Kementerian Sosial mendesak pemerintah daerah bergerak cepat untuk mencairkan bantuan sosial (bansos) karena sudah pertengahan Oktober. Bansos sembako yang terkendala diminta disalurkan secara tunai.
Menteri Sosial Tri Rismaharini mengatakan bansos kemensos harus segera mungkin cair karena masyarakat sangat membutuhkan. Mensos menyayangkan, dengan data ribuan yang belum cair, akan berpengaruh terhadap pemulihan perekonomian.
Menurutnya, kehadiran bansos yang diberikan kepada masyarakat membantu menggerakan roda perekonomian.
“Kalau sampai ribuan belum menerima bantuan, ini akan sangat berpengaruh terhadap pemulihan ekonomi. Kalau cair minimal bisa beli telur. Beli beras. Ada pergerakan ekonomi pak. Tapi kalau seperti ini, susah pak,” katanya seperti dilansir laman resmi Kemensos, Selasa (19/10/2021).
Baca Juga: Injury Time Pencairan Bansos PKH Oktober, Ini Permintaan Mensos Risma
Simak Juga: Kartu Prakerja Gelombang 21 Buruan Beli Pelatihan, Gelombang 22 Segera Dibuka?
Risma menegaskan hal itu ketika berkunjung ke Provinsi Bali. Mensos meminta pemerintah daerah di Provinsi Bali bergerak cepat mendistribusikan bantuan sosial. Pasalnya, terdapat sekitar 75.000 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang belum menerima bansos.
Risma menuturkan perhitungan akumulasi anggaran yang belum cair dari Juli-September se-Provinsi Bali mencapai sekitar Rp450 miliar.
“ini angka yang luar biasa. Kalau ini bisa kita cairkan, akan sangat membantu pergerakan roda ekonomi,” tambahnya.
Risma mengingatkan, kondisi perekonomian Bali masih belum sepenuhnya pulih. Dalam kondisi lesu, anggaran negara berupa bantuan sosial menjadi faktor penting yang mendorong geliat perekonomian.
“Kalau masih ada ribuan KPM belum cair, maka ekonomi di level bawah tidak bergerak. Sementara ini sudah pertengahan Oktober pak. Kalau tidak segera dicairkan akan segera kena blokir,” kata Mensos.
Mensos minta pembayaran bansos yang belum cair, termasuk yang belum cair sejak Januari 2021, agar dibayarkan secara tunai.
“Saya minta Januari sampai Oktober harus clear . Kalau pake sembako sekian lama ini, pasti jadi busuk bahan makanannya. Jadi saya tidak mau dengan barang. Saya mau dengan uang tunai (cash),” kata Mensos.
Baca Juga: Pencairan BSU Kemnaker 75,60 Persen, Sisanya untuk BSU Tahap 5 yang Cair Oktober
Simak Juga: Persiapan Umrah, Kemenag Minta Siapkan Ini
Terpisah, Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan realisasi mengatakan realisasi realisasi program PEN hingga 15 Oktober sudah mencapai Rp428,21 triliun atau 57,5 persen dari pagu Rp744,77 triliun.
Khusus untuk bansos melalui klaster Perlinsos, katanya, telah yang telah terealisasi senilai Rp122,47 triliun antara lain digunakan untuk PKH, Kartu Sembako, Bantuan Langsung Tunai Desa, dan BSU.
Airlangga merinci dana bansos yang telah cair melalui perlinsos: :
- Program Keluarga Harapan (PKH) sebesar 73,4 persen atau Rp20,79 triliun dari pagu Rp28,31 triliun,
- Kartu Sembako sebesar 58,6 persen atau Rp29,26 triliun dari pagu Rp49,89 triliun,
- Bantuan Langsung Tunai (BLT) Desa sebesar 58,7 persen atau Rp16,91 triliun dari pagu Rp28,80 triliun
- Bantuan Subsidi Gaji/Upah bagi Pekerja/Buruh (BSU) sebesar 75,60 persen atau Rp6,65 triliun dari pagu Rp8,80 triliun.