KILAS24.COM — Dinas Peternakan Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) mengungkapkan bahwa kasus kematian ternak babi akibat serangan mendadak Flu Babi Afrika atau African Swine Fever (ASF), terus meningkat.
Dilansir Floresku.com, Kepala Bidang Kesehatan Hewan Dinas Peternakan NTT, Melky Angsar menjelaskan, awalnya pihaknya hanya menerima laporan dengan jumlah kasus 253.
“Semula hanya 253 ekor saja, tetapi berdasarkan data Jumat, 27 Januari 2023 jumlah babi yang mati kini mencapai 256 kasus,” kata Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner Dinas Peternakan NTT Melky Angsar.
Serangan ASF yang menyebabkan kematian babi secara mendadak itu terjadi di sejumlah daerah di antaranya 75 ekor di Kabupaten Kupang, di Kabupaten Ende 41 ekor babi, dan Kota Kupang 39 ekor.
Lalu, Flores Timur, 33 ekor babi, Sumba Barat Daya 22 ekor babi, Kabupaten TTU tiga ekor dan Sumba Barat satu ekor babi.
Dia menjelaskan bahwa selain kasus kematian meningkat, kasus penyebaran ASF ini juga sudah menyebar sampai ke Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) setelah sebelumnya hanya ada tujuh kabupaten/kota.
Dinas Peternakan NTT, ujar dia berharap agar masyarakat dapat membantu dengan mencegah kematian babi semakin tinggi.
Disinfektan tambah dia, sudah disebar di sejumlah kabupaten dan kota untuk melakukan pencegahan semakin bertambahnya babi yang mati. Selain itu kebersihan kandang juga harus diperhatikan sehingga tidak mudah terserang virus.
Flu Babi di Nagekeo
Dinas Peternakan Provinsi NTT memang belum menyebut Nagekeo sebagai salah satu wilayah terdampak serangan ASF terbaru.
Pemerintah Kabupaten Nagekeo melalui Dinas Peternakan berupaya keras agar virus berbahaya tak menjangkau wilayahnya.
“Saat ini ada ratusan babi yang mati mendadak di NTT. Pada saat zoometing dengan Kementan pada pekan lalu, saya sudah sampaikan bahwa kami menolak bantuan babi dari Kementan untuk mencegah masuknya ASF ke Nagekeo,” ujar Kepala Dinas Peternakan Nagekeo Klementina Dawo.
Baca Juga: Penerima BPNT 2023 Harus Tahu, Begini Cara Cek dan Cairkan Saldo Rp2,4 Juta di Kantor Pos
Sebelumnya, Kabupaten Nagekeo akan mendapatkan bantuan 25 ekor babi yang disalurkan melalui Balai Pembibitan Ternak Unggul dan Hijauan Pakan Ternak (BPTU-HPT) Denpasar.
Selanjutnya kata dia, rencananya bantuan tersebut akan disalurkan kepada kelompok orang muda yang ada di Kelurahan Danga, Kecamatan Aesesa.
“Bantuan babi dari Kementan itu kami tolak . Kami menolak bantuan tersebut karena ternak babi bantuan itu disebut terkonfirmasi positif di Kupang,” tambahnya.