JAKARTA, KILAS24.COM — Viktor Bungtilu Laiskodat, Gubernur NTT menyatakan siap berhenti apabila rakyat provinsi kepulauan itu menghendakinya.
Hal ini berkaitan dengan viralnya video perdebatan antara dirinya dengan tokoh masyarakat Desa Kabaru, Kecamatan Rindi Umalulu, Sumba Timur, NTT, Umbu Maramba Hau, perihal penggunaan lahan untuk proyek peternakan sapi.
Menurut Viktor, jika masyarakat menginginkannya berhenti menjadi gubernur, maka dirinya akan melakukan survei untuk melihat pendapat masyarakat.
“Kalau survei masyarakat NTT sudah tidak suka lagi, maka saya berhenti (jadi gubernur),” ujarnya dikutip Kompas.com Jumat (3/12).
Baca Juga: Gubernur NTT Viktor Laiskodat Ancam Penjarakan Pemilik Tanah di Sumba
Dia menambahkan bahwa viralnya video tersebut merupakan ‘framing’ netizen yang berbeda pilihan politik dengan dirinya.
Dia juga mengungkapkan bahwa sebenarnya dia tidak terlalu tertarik dengan video atau yang semacamnya, karena yang ia kejar adalah berjalannya investasi di NTT.
Terkait polemik di Sumba, politisi Nasdem ini menceritakan bahwa persoalan lahan yang viral tersebut berawal dari tawaran Almarhum Umbu Mehang Kunda, tokoh masyarakat Sumba Timur yang pernah menjadi Ketua Komisi di DPR RI.
Umbu Mehang pernah mengatakan bahwa ada lahan yang bagus untuk peternakan di Sumba Timur, namun tidak ada yang menggarapnya.
Simak Juga: Gubernur NTT Beri Penjelasan Insiden Marah di Sumba
Maka ketika dia menjadi gubernur, dia teringat akan tawaran tersebut dan ingin mewujudkannya.
Namun saat dialog untuk mewujudkan hal tersebut berlangsung, beberapa pemuda menyebut bahwa Umbu Mehang Kunda tidak ada urusan soal lahan di sana, sehingga menimbulkan kemarahannya.
Menanggapi isu keterlibatan anaknya dalam proyek tersebut, Viktor menyatakan bahwa anaknya itu berhubungan baik dengan siapa saja, dan belajar apa saja.
Dia juga mengatakan bahwa anaknya tidak pernah datang ke kantor gubernur untuk meminta fee terhadap proyek-proyek yang ada, namun ia juga mendorong anaknya untuk melakukan investasi di NTT.