JAKARTA, KILAS24.COM — Sebanyak 1,1 juta orang penerima BSU Kemnaker yang akan cair ke rekening BNI, BRI, Mandiri dan BTN. Kepastian jumlah penerima BSU itu tercermin dari data pencairan BSU hingga 19 November 2021.
Data yang dirilis Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian mencatat Bantuan Subsidi Upah (BSU) telah terealisasi atau dicairkan sebanyak Rp6,70 triliun, setara dengan 76,1 persen dari pagu Rp8,80 triliun.
Artinya, terdapat dana sisa senilai Rp1,1 triliun yang bakal disalurkan kepada 1,1 juta pekerja dengan nilai pencairan masing-masing Rp1 juta. Dana BSU ini dicairkan melalui rekening Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) yakni BNI, BRI, Mandiri dan BTN.
Lantas, kapan BSU Kemnaker tahap 5 cair? Pencairan BSU Kemnaker tahap 5 untuk 1,1 juta penerima BSU diperkirakan dilakukan pekan ini atau maksimal minggu pertama Desember 2021.
Baca Juga: Pencairan KJP November: Dana Ditransfer ke Rekening KJP, Ini yang Dilakukan Bank DKI
Simak Juga: Menko Airlangga: Dana Bansos Rp140,5 Triliun Sudah Cair, Ini Rinciannya
Pasalnya, Kemnaker menyebutkan batas akhir aktivasi rekening BSU di bank penerima adalah pada 15 Desember 2021. Jika penerima BSU tidak melakukan aktivasi rekening BSU, dana akan dikembalikan ke kas negara.
Pasalnya, BSU Kemnaker menggunakan dana yang bersumber dari APBN sebagai bagian dari program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). BSU tergabung bersama beberapa bansos lainnya seperti Program Keluarga Harapan (PKH), Kartu Sembako dan BLT Desa dalam klaster perlindungan sosial.
Hingga 19 November, masih dari data Kemenko Perekonomian, realisasi klaster perlindungan sosial telah mencapai Rp140,50 triliun atau setara dengan 75.5 persen dari pagu anggaran untuk perlinsos.
Selanjutnya, BSU Kemnaker tahap 5 juga merupakan yang terakhir pada 2021. Program bantuan tunai buruh ini atau BSU Kemnaker ini kemungkinan tidak dilanjutkan pada tahun depan.
Baca Juga: Ingat ya, Kena PHK Bisa Dapat BSU Kemnaker 2021
Simak Juga: Bansos Sembako Belum Cair? Mensos Risma Minta Lakukan Ini
Pemerintah juga telah memastikan akan melanjutkan sejumlah program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) termasuk untuk penyaluran bantuan sosial (bansos) pada 2022. Pemerintah telah menyiapkan dana Rp321,2 triliun untuk program PEN.
Dana itu sedikit lebih rendah jika dibandingkan dengan program PEN tahun 2021 yang mencapai Rp744,77 triliun. Akibatnya, dana untuk bansos juga bakal berkurang pada 2022 menjadi hanya Rp126,54 triliun.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menjelaskan pada 2022 pemulihan kesehatan masyarakat akan tetap menjadi prioritas utama.
Selanjutnya, Upaya penguatan program perlindungan sosial yang berfokus pada masyarakat miskin dan rentan juga akan dilakukan untuk membantu menjaga pemenuhan kebutuhan dasar.
Baca Juga: 15 Hari Lagi BSU Kemnaker Tahap 5 Hangus, Segera Lakukan Ini