JAKARTA, KILAS24.COM — Pencairan BSU hingga awal November 2021 nampak bergerak di tempat. Hal itu tercermin dari realisasi pencairan BSU yang dirilis Kementerian Koordinator Perekonomian.
Hingga 5 November 2021, pencairan Bantuan Subsidi Upah (BSU) tercatat sebesar 75,60 persen atau Rp6,65 triliun dari pagu Rp8,80 triliun. Data pencarian BSU itu tidak mengalami perubahan sama sekali sejak pertengahan Oktober 2021 lalu.
Hal itu terungkap dalam data realisasi pemulihan ekonomi nasional (PEN) yang dirilis Kemenko per 5 November 20121.
Padahal pencairan BSU Kemnaker yang telah memasuki tahap 5 sangat ditunggu oleh pekerja. Pemerintah diketahui bakal menambah jumlah penerima BSU sebanyak 1,6 juta pekerja lantaran terdapat dana sisa BSU.
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal Kemnaker, Anwar Sanusi mengatakan pencairan BSU Kemnaker direncanakan selesai pada November 2021.
Baca Juga: Awal November, Rp132,5 Triliun Cair untuk Bansos PKH, BSU, BLT Desa, Kartu Sembako
Simak Juga: Inilah Bansos Paling Banyak Cair per November 2021
Dia menjelaskan data terakhir yang sudah kita salurkan adalah 6.650.249 penerima. Data yang kami terima dari BPJS Ketenagakerjaan adalah 7.748.630.
“Rencana November ini bisa kita selesaikan [penyaluran BSU],” katanya.
Pada pengumuman realisasi dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan realisasi pencairan BSU telah mencapai 75,6 persen per 15 Oktober 2021.
BSU Kemnaker atau BLT BPJS ini telah dicairkan senilai Rp6,65 triliun dari pagu Rp8,80 triliun. Artinya, masih terdapat sekitar Rp2,15 triliun dana BSU yang perlu disalurkan hingga akhir 2021.
Penyaluran pencairan BSU itu sejalan dengan data yang dirilis Kemnaker di yakni sebanyak 6.650.249 penerima BSU. Kendati dijadwalkan pada Oktober, Kemnaker menyebutkan pencairan BSU ditargetkan selesai pada November.
Kemnaker melalui laman Twitter-nya, @KemnakerRI meminta penerima BSU untuk bersabar. Pasalnya, terdapat sangat banyak peserta yang telah ditetapkan sebagai penerima BSU yang menunggu pencairan BSU tahap 5.
“Minaker harap untuk sabar menunggu kabar baiknya ya Rekan karena banyaknya peserta yang telah ditetapkan penerima BSU juga menunggu untuk disalurkan ke rekening masing-masing,” tulis Kemnaker.
Dirangkum Kilas24.com, tantangan utama pencairan BSU ialah pemadanan data yang diterima dari BPJS Ketenagakerjaan di mana terdapat banyak data duplikasi dengan penerima bansos pemerintah lainnya.
Pekerja yang telah mendapatkan bansos pemerintah lainnya dipastikan tidak akan mendapatkan BSU tahap 5. Bansos pemerintah lainnya itu seperti program Kartu Prakerja, bantuan produktif usaha mikro, PKH dan lainnya.
Baca Juga: Bansos Cair November 2021: PKH, BSU Tahap 5, BLT, Kuota Internet, Kartu Prakerja, dan Diskon Listrik
Simak Juga: Tenaga Kerja Indonesia Kembali Bisa Bekerja di Korea
Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah sebelumnya mengatakan penyaluran BSU telah memasuki tahap 5. Total data calon penerima BSU yang telah diserahkan BPJS Ketenagakerjaan kepada Kemnaker sebanyak 7.748.630 calon penerima.
Setelah melalui proses pemadanan data, BSU telah disalurkan sebanyak 4.911.200 orang penerima.
Dana BSU senilai Rp1 juta yang disalurkan melalui Bank Himbara tidak dikenakan potongan apapun, termasuk potongan biaya administrasi.
“Jadi bantuan BSU sebesar 1 juta rupiah tersebut dapat ditarik atau dicairkan seluruhnya,” kata Menaker Ida usai bertemu dengan penerima BSU di Manado, Sulawesi Utara dalam keterangan resmi, Minggu (26/9/2021).