JAKARTA, KILAS24.COM — Seleksi sistem Computer Assisted Test (CAT) memainkan peran penting dalam proses penerimaan PNS/ASN dan calon taruna sekolah kedinasan. CAT bertujuan untuk mendapatkan standar minimal kompetensi dasar.
Laman resmi Kementerian PANRB menyebutkan CAT Badan Kepegawaian Negara (BKN) telah digunakan sejak 2013 lalu. Pengguna harus log in menggunakan pin register dan pin sesi. CAT diklaim menerapkan prinsip cepat, akuntabel dan transparan.
Selain mempersiapkan diri dengan belajar, pelamar harus mengetahui terlebih dahulu “medannya”, salah satunya dengan mengenali tampilan sistem CAT tersebut. Tak kalah penting, diperlukan strategi dalam menjawab soal.
Kilas24.com merangkum 5 Fakta Sistem CAT:
1. Memiliki prinsip cepat, akuntabel dan transparan
Dulu, seleksi CPNS identik dengan kongkalikong dan kecurangan. Namun, saat ini sudah tidak ada lagi. Pemerintah menjamin seleksi CPNS lebih kompetitif, adil, obyektif, transparan, dan bebas dari KKN.
Berkat tes dengan sistem CAT ini, kepercayaan masyarakat kepada pemerintah dalam perekrutan CPNS meningkat sebab tidak ada lagi celah untuk “titip-menitip”.CAT digunakan untuk tes CPNS pada seleksi kompetensi dasar (SKD) dan seleksi kompetensi bidang (SKB).
Baca Juga: Fakta Seleksi Sekolah Kedinasan, Total Kuota, Pendaftar Hingga Kelulusan
2. Digunakan Sejak 2013
CAT merupakan tes dalam seleksi CPNS berbasis komputer, di mana nilai dapat dimonitor langsung oleh masyarakat umum saat peserta mengerjakan soal atau usai tes. Dengan hadirnya CAT sejak tahun 2013, diharapkan negara mendapatkan sumber daya manusia yang profesional.
CAT adalah suatu metode seleksi dengan alat bantu komputer yang digunakan untuk mendapatkan standar minimal kompetensi dasar yang digunakan dalam seleksi CPNS. Tujuannya untuk memperoleh ASN yang profesional, memiliki nilai dasar, dan etika profesi dalam melaksanakan tugas pelayanan publik, tugas pemerintahan, dan tugas pembangunan.
3. CAT juga digunakan untuk formasi khusus
Formasi khusus antara lain Putra/Putri Lulusan Terbaik Berpredikat “Dengan Pujian”/Cumlaude, diaspora, penyandang disabilitas, Putra/Putri Papua dan Papua Barat, dan tenaga pengamanan siber (cyber security).
Saat berada di ruang tes, setiap peserta akan mendapatkan soal yang berbeda dengan peserta lainnya meskipun meja bersebelahan. Walaupun hanya sedikit yang mengawasi, tetapi tersedia juga monitor CCTV yang ada di ruang pengawas. Masing-masing peserta dapat diawasi dengan baik.
Bahkan sebelum masuk ruang tes, setiap peserta akan melalui pemeriksaan badan. Peserta hanya diperbolehkan membawa KTP dan kartu tes ke dalam ruangan tes. Jika kedapatan ada yang membawa barang-barang selain yang diizinkan, akan diminta untuk dimasukan dalam tas yang sudah dititipkan petugas.
Selama proses tes, pengantar atau orang lain dapat melihat hasil secara real time melalui layar monitor yang disediakan di luar ruangan tes. Saat tes ini, para peserta diberikan waktu untuk mengerjakan soal, kecuali pelamar pada formasi penyandang disabilitas khususnya penyandang disabilitas sensorik netra. Jika waktu telah habis, soal akan tertutup secara otomatis dan nilai akan langsung terpampang.
Baca Juga: CPNS 2021 Tidak Perlu Unggah Banyak Dokumen Lagi, Simak Penjelasannya
4. Hasil Dapat Dilihat Realtime
Karena berbasis komputer, hasil seleksi menggunakan sistem CAT dapat langsung dilihat secara realtime. Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah agar proses seleksi berjalan transparan dan akuntabel.
Proses ujian dengan CAT BKN dapat dipantau oleh semua pihak. Pergerakan nilai dari awal pengerjaan sampai dengan selesai dapat diikuti dan jawaban peserta dapat dilacak.
5. Fitur Baru CAT 2021
Untuk CAT 2021, BKN menyebutkan terdapat dua fitur baru yakni face recognition atau pengenalan wajah. Fitur ini memastikan tidak ada praktik joki-joki-an.
Pada simulasi BKN menyebutkan penggunaan fitur face recognition dimulai ketika peserta melakukan registrasi. Pada saat registrasi peserta menyerahkan kartu peserta untuk diverifikasi.
Setelah diverifikasi dan sesuai, peserta kemudian difoto menggunakan webcam. Foto tersebut nantinya akan masuk ke dalam database BKN yang selanjutnya akan dicocokkan dengan wajah peserta saat akan log in mengerjakan soal.
Apabila data yang diinput dan pengenalan wajah telah sesuai maka peserta dapat login dan melakukan ujian.
BKN menegaskan seleksi pada 2021 masih masih mengadopsi penerapan prosedur protokol kesehatan ketat, sama dengan seleksi 2020.