JAKARTA, KILAS24.COM — Pemerintah menargetkan cakupan vaksinasi Covid-19 mencapai 300 juta dosis pada akhir 2021. Target vaksin itu untuk segera mencapai kekebalan komunal atau herd immunity dalam menghadapi pandemi Covid-19.
Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan dengan laju pertumbuhan vaksinasi Covid-19 seperti saat ini, diperkirakan pada akhir tahun akan bisa mencapai 290-300 juta dosis.
“Untuk orangnya, dosis pertama bisa 168 juta, perkiraan kami 80 persen dari target, dan untuk lengkap dua dosis 124 juta orang atau 60 persen dari target populasinya kami,” ujarnya dalam keterangan resmi, Rabu (10/11/2021).
Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes), hingga Senin (08/11/2021) pukul 18.00 WIB, capaian vaksinasi dosis pertama nasional sebesar 125,47 juta dosis atau 60,24 persen dari target, dan untuk dosis kedua mencapai 79,34 juta dosis atau 38,10 persen.
Baca Juga: Duh, Pencairan Bansos BSU Kemnaker Tahap 5 Bergerak Lambat
Simak Juga: Pencairan Bansos Kemensos Dilakukan Bersamaan dengan Vaksinasi Covid-19
“Kita menembus 200 juta itu di minggu lalu. Sudah 125 juta orang mendapat vaksinasi dosis pertama atau 60 persen dari target, dan 80 juta mendapatkan lengkap dosis kedua atau 38 persen dari target,” tambah Budi.
Budi menambahkan waspadai Peningkatan kasus di 5 provinsi, pemerintah juga terus melakukan pemantauan terutama daerah yang menunjukkan indikasi peningkatan kasus. Menkes menyampaikan, terdapat sekitar 155 kabupaten/kota yang menunjukkan tren peningkatan kasus Covid-19.
“Ada beberapa kabupaten/kota di Jawa dan Bali dan juga ada yang di luar Jawa dan Bali, totalnya sekitar 155 yang sudah ada gejala kenaikan [kasus] walaupun masih sedikit dan masih terkontrol,” ujarnya.
Terdapat lima provinsi yang perlu diwaspadai peningkatan kasusnya, yaitu DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Kalimantan Timur.
“Kami, atas arahan Bapak Presiden diminta agar segera memperhatikan kabupaten/kota terutama di lima provinsi. Tadi (DKI) Jakarta, Jabar, Jateng, Jatim, dan Kaltim, itu diminta oleh Bapak Presiden diperhatikan dan kalau ada kenaikan yang lebih cepat, itu harus segera ditangani,” kata Menkes.
Lebih lanjut Budi menyampaikan, pemerintah juga terus memastikan penerapan protokol kesehatan pada penyelenggaraan kegiatan berskala besar dan pendidikan tatap muka (PTM) terbatas.
Baca Juga: Aturan Baru Perjalanan Darat: Pergi Sejauh 250 Kilometer Wajib PCR atau Antigen
“Persiapan untuk event-event internasional, terutama berkaitan dengan G20 di Bali juga sudah dipersiapkan. Juga kami mempersiapkan juga pendidikan tatap muka untuk memastikan bahwa jalannya kedua acara besar ini tidak mengganggu atau menimbulkan risiko untuk terjadinya peningkatan kasus,” ujarnya.
Dalam Ratas, ungkap Menkes, Presiden Jokowi meminta jajarannya untuk tetap berhati-hati dan waspada terutama terhadap penyebaran varian Delta AY.4.2 yang berkontribusi terhadap kenaikan kasus di beberapa negara di Eropa.
“Arahan Bapak Presiden, khususnya kota-kota yang akan menjadi host-nya G20 itu harus dijaga dengan benar-benar, harus diperhatikan dengan sangat hati-hati,” ujarnya.