JAKARTA,Kilas24.com — Pemerintah diminta mengkaji kembali rencana untuk impor beras karena merugikan petani. Pasalnya, para petani diprediksi akan melakukan panen raya pada Mei 2021.
Anggota Komisi IV DPR RI Daniel Johan mengatakan berdasarkan data BPS produksi beras tahun ini akan meningkat dibanding tahun sebelumnya, sehingga hal itu bisa menjadi pertimbangan dan masukan yang sangat penting bagi pemerintah dalam mengambil kebijakan.
“Impor mungkin memberikan keuntungan untuk sebagian pihak, tetapi merugikan jutaan petani. Kalau denyut ekonomi desa itu berhenti, maka dampaknya akan terasa sampai ke semua kota karena daya beli langsung anjlok dan kemiskinan meningkat,” ujarnya dalam keterangan resmi, Senin (15/3/2021).
Danile menjelaskan pada Mei 2021 petani di Indonesia akan melakukan panen raya. Kabar yang beredar bahwa di daerah Sukabumi, Jawa Barat, saat ini harga gabah anjlok sampai ke harga Rp1.000 sampai dengan Rp1.500.
Menurutnya, untuk Kementerian Pertanian harus memperhatikan harga gabah yang turun hingga Rp1.500. Dengan kondisi Pandemi Covid-19 seharusnya petani jangan dipersulit.
Atas dasar itu, rencana impor beras menjadi pukulan yang sangat berat bagi petani. Daniel meminta Kepala Bulog ikut membantu memantau kondisi petani di Sukabumi tersebut.
“Kapan Indonesia menuju kemandirian dan kedaulatan pangan kalau yang menghancurkan adalah kita sendiri. Kami meminta, tunjukkan keberpihakan dari Kementerian Pertanian agar impor tidak dilakukan selama petani panen raya,” imbuhnya.