JAKARTA, KILAS24.COM – Apakah ada BSU 2022 menjadi pertanyaan para buruh yang sempat menerima BLT buruh pada tahun lalu. BSU yang disalurkan berdasarkan data BPJS Ketenagakerjaan itu menjadi bantuan bagi pekerja yang terdampak Covid-19.
Apakah ada Bantuan Subsidi Upah (BSU) 2022 juga tergantung sejumlah faktor. Sejauh ini, belum banyak info BSU 2022 yang disampaikan pemerintah baik dari Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) ataupun Komite PEN.
Kilas24 merangkum 3 fakta seputar kelanjutan BSU 2022:
1. Apakah Ada BSU 2022?
Berdasarkan penelusuran, sejauh ini belum ada kepastian apakah ada BSU 2022. Kemnaker dalam beberapa kesempatan menyatakan kelanjutan BSU tergantung pada keputusan Komite Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).
Baca Juga: Catat Lokasi, Jadwal dan Cara Dapat Vaksin Booster di Jakarta
Indah Putri Anggoro, Direktur Jenderal PHI Kementerian Ketenagakerjaan mengatakan bahwa penyaluran BLT subsidi gaji pada 2022 atau BSU 2022 tergantung pada keputusan Komite Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).
“Keputusan di Komite PEN,” katanya belum lama ini.
Seperti diketahui, dana BSU atau BLT gaji berasal dari klaster perlindungan sosial (Perlinsos) dari program PEN. Hingga sejauh ini, BSU nampak belum masuk dalam alokasi anggaran klaster perlinsos PEN 2022.
2. Sinyal Kelanjutan BSU 2022
Walaupun belum ada kepastian kelanjutan BSU 2022, tetapi ada harapan BSU lanjut tahun ini. Kelanjutan BSU 2022 tergantung pada kondisi perkembangan pandemi Covid-19.
Simak Juga: Kemenkeu Jelaskan Deretan Bansos 2022
Hal itu disampaikan Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah pada kunjungan ke Yogyakarta, 15 Januari 2022 kemarin. Menaker yang bertemu penerima BSU di Yogyakarta memberikan sedikit bocoran terkait BSU 2022.
Menaker ida mengatakan bahwa jika tidak ada pandemi Covid-19, maka tidak perlu memberikan bantuan lagi.
“Jadi ini sudah diterima tanpa ada yang kurang. Mudah-mudahan tidak ada Covid, sehingga tidak perlu ngasih bantuan lagi,” ujar Menaker baru-baru ini.
3. Alokasi Dana PEN
Merujuk pada alokasi dana PEN yang dirilis pemerintah, BSU belum masuk dalam klaster perlinsos. Bersama klaster ini, terdapat klaster kesehatan dan pemulihan ekonomi.
Baca Juga: Pendaftaran KJP Plus 2022: Ini 3 Hal Wajib Diketahui
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menjelaskan dana PEN senilai Rp455,62 triliun digunakan untuk tiga bidang yakni kesehatan sebesar Rp122,5 triliun, perlindungan sosial atau bansos Rp154,8 triliun, dan penguatan pemulihan ekonomi Rp178,3 triliun.
Program perlinsos yang diutamakan merupakan lanjutan dari PEN tahun-tahun sebelumnya, seperti Kartu Sembako dan Program Keluarga Harapan (PKH).
Alokasi anggaran itu untuk program bantuan sosial (bansos) sebagai penyangga apabila terjadi kembali pembatasan kegiatan masyarakat. Bansos ini mengantisipasi potensi peningkatan kasus corona akibat varian Omicron.